Memetri Bumi
Anjejagi Gesang
Menyelaraskan
dua kepentingan yang berbeda tentu tidak mudah. Menambang dan mengelola
lingkungan hidup adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Menambang secara
umum diartikan sebagai kegiatan eksplorasi dan eksploitasi isi bumi yang
mengandung mineral alam yang bisa habis dalam jangka waktu tertentu, tetapi memiliki
nilai ekonomi tinggi. Sementara mengelola lingkungan hidup adalah kegiatan yang
mengolah alam yang memiliki daya terbarukan dan daya manfaat bagi seluruh
makhluk hidup, namun jarang yang bernilai ekonomi.
Untuk
menyelaraskan dua hal di atas, maka perlu ditanamkan dan ditiru sebuah falsafah
Jawa, yaitu memetri bumi, anjejagi gesang.
Arti falsafah ini adalah menjaga bumi, memelihara kehidupan. Oleh sebab itu, mengambil
segala isi perut bumi melalui pertambangan harus diikuti oleh semangat menjaga lingkungan
hidup, agar tidak hancur. Di samping itu, semua orang yang terlibat di sekitar
aktivitas pertambangan harus sadar untuk ikut serta memelihara kehidupan dengan
pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan secara nyata, seperti penghijauan
dan reboisasi. Sementara itu, pada lingkup masyarakat di sekitar tambang harus
ada pemberdayaan sosial untuk peningkatan kesejahteraan hidup, seperti
pelatihan kewirausahaan dan budidaya tanaman.