Wednesday, January 20, 2016

Memetri Bumi Anjejagi Gesang

    Menyelaraskan dua kepentingan yang berbeda tentu tidak mudah. Menambang dan mengelola lingkungan hidup adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Menambang secara umum diartikan sebagai kegiatan eksplorasi dan eksploitasi isi bumi yang mengandung mineral alam yang bisa habis dalam jangka waktu tertentu, tetapi memiliki nilai ekonomi tinggi. Sementara mengelola lingkungan hidup adalah kegiatan yang mengolah alam yang memiliki daya terbarukan dan daya manfaat bagi seluruh makhluk hidup, namun jarang yang bernilai ekonomi.
    Untuk menyelaraskan dua hal di atas, maka perlu ditanamkan dan ditiru sebuah falsafah Jawa, yaitu memetri bumi, anjejagi gesang. Arti falsafah ini adalah menjaga bumi, memelihara kehidupan. Oleh sebab itu, mengambil segala isi perut bumi melalui pertambangan harus diikuti oleh semangat menjaga lingkungan hidup, agar tidak hancur. Di samping itu, semua orang yang terlibat di sekitar aktivitas pertambangan harus sadar untuk ikut serta memelihara kehidupan dengan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan secara nyata, seperti penghijauan dan reboisasi. Sementara itu, pada lingkup masyarakat di sekitar tambang harus ada pemberdayaan sosial untuk peningkatan kesejahteraan hidup, seperti pelatihan kewirausahaan dan budidaya tanaman.